Blogger Widgets >

Selasa, 11 Maret 2014


Siapakah Dr. Jekyll itu? Ia adalah seorang dokter terhormat yang disegani. Ia adalah seorang yang suka beramal dan tidak ada orang yang tak kenal dengannya. Akan tetapi sebuah kanehan tiba – tiba saja menyergap Mr. Utterson, pengacara dan teman dari Dr. Jekyll. Dokter yang baik itu tiba – tiba saja menitipkan sebuah surat wasiat kepada Mr. Utterson yang berbunyi bahwa jika ia mati atau menghilang seluruh kekayaannya akan diwariskan kepada Mr. Hyde. Siapakah Mr. Hyde?
Di sinilah letak keanehannya. Bagaimana bisa seorang terhormat mewariskan kekayaannya kepada seseorang yang, tidak dikenal? Benar, Mr. Hyde tidak dikenal oleh siapapun. Termasuk oleh Mr. Utterson sendiri.
Dalam usahanya untuk mencari tahu siapa Mr. Hyde itulah ia mendengar sebuah cerita yang aneh dari sepupu jauhnya, Mr. Enfield. Di suatu pagi ia melihat seorang lelaki yang menabrak seorang gadis kecil. Yang sangat mengejutkan, dengan tenang lelaki itu malah menginjak – nginjak si gadis kecil itu lalu berlalu tanpa merasa bersalah sama sekali.  Orang – orang yang melihat kejadian itu kemudian menahan lelaki yang tak berbelas kasih tersebut.
Si lelaki yang dengan memandangnya saja sudah menimbulkan perasaan benci itu, dengan tenang mengatakan bahwa ia akan membayar ganti rugi dari kejahatan yang telah dilakukannya. Ia memberi sebuah cek dengan jumlah uang yang besar dan yang mengejutkan cek itu ditandatangani oleh Dr. Jekyll. Dari cerita itu, meskipun dengan perasaan ngeri, Mr. Utterson berkesimpulan bahwa orang yang tak memiliki rasa kasih saying itu adalah Mr. Hyde yang dicari – carinya selama ini.
Hampir setahun berselang, seorang pelayan perempuan melihat seorang lelaki yang dikenalnya sebagai Mr. Hyde, membunuh seorang terhormat yang bernama, Sir Danvers Carew. Mr. Utterson menjadi lebih terkejut lagi. Bagaimana bisa seorang terhormat seperti Dr. Jekyll mewariskan seluruh hartanya kepada seorang pembunuh? Ia sempat berprasangka bahwa Dr. Jekyll dulunya pernah melakukan suatu perbuatan yang tidak terpuji. Dan orang yang mengetahui rahasia masa lalu Dr. Jekyll itu memerasnya sebagai imbalan tutup mulut.
Karena takut dengan keselamatan Dr. Jekyll, Mr. Utterson mendesak Dr. Jekyll untuk memberitahu hubungan Dr. Jekyll dengan Mr. Hyde. Mengetahui bahwa ahli warisnya telah menjadi seorang kriminal buron, Dr. Jekyll berjanji bahwa ia tidak akan lagi berhubungan dengan Mr. Hyde. Dan setelah peritiwa pembunuhan itu, Mr. Hyde memang bagai hilang ditelan bumi.

Sejak itu, Dr. Jekyll yang awalnya menghindar dari kehidupan sosial, menjadi orang yang kembali populer secara sosial. Ia melakukan amal lagi dan kegiatan – kegiatan sosial lainnya. Namun, ternyata itu tidak berlangsung lama. Dr. Jekyll kembali menarik diri dari kehidupan sosial dan mengunci diri di laboratoriumnya.  Teman – temannya merasakan keanehan ini. Dan mereka mencoba mencari tahu. Upaya yang membawa mereka pada kengerian yang tak pernah mereka pikirkan. Kengerian tentang siapa sebenarnya Mr. Hyde.
Buku tipis ini ditulis dengan sangat cerdas. Sangat terasa kesan bahwa cerita ini ditulis dengan cermat dan lama. Karena usaha si penulis, Robert Louis Stevenson, cerita yang dituturkan dalam cetakan buku yang tipis ini meninggalkan kesan yang dalam. Kalimat – kalimat yang bernas, cukup mampu membuat saya puas.
Meskipun begitu tetap ada satu ganjalan. Penulis kurang menjelaskan detil ilmiah penelitian Dr. Jekyll yang menggemparkan. Meskipun sangat khayal, paparan ilmiah dalam novel Jurrasic Park, tentang bagaimana dinosaurus berhasil dihidupkan kembali, terasa masuk akal dan menjadikan novel itu begitu kaya. Di novel ini, saya membaca seorang dokter melakukan sebuah eksperimen dengan hasil yang sulit dibayangkan. Dan eksperimennya itu hanya dengan memanfaatkan beberapa macam bubuk kimia saja! Bagaimana bisa? Tidak dijelaskan.

Akan tetapi, mengingat bahwa novel ini ditulis di tahun 1886, dan bisa dikatakan sebagai sebuah novel klasik, sesuatu yang menurut saya bisa menjadi kekurangan dalam novel ini, bisa dimaklumi. Karenanya, kekurangan itu tidak membuat novel ini menjadi cacat.
Selain memikat, ternyata novel ini mengandung nilai moral dan – jika bisa dikatakan demikian – sindiran yang halus  sekaligus. Stevenson seolah ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa dalam setiap kita terdapat seekor “srigala”. Terkadang srigala itu terbelenggu sehingga orang lain tidak akan mampu melihat wujud “fisiknya”. Namun tak jarang srigala itu muncul dan membuat malu yang tak tertahankan.  
Seringkali kita berhasil mengurung srigala itu sehingga ia tidak berdaya sama sekali, namun juga tak jarang kita membiarkannya lepas namun berusaha menyelamatkannya dari pandangan orang lain.
Robert Louis Stevenson berpesan lewat kisah ini bahwa setiap kita memiliki dua sisi. Sisi baik dan sisi buruk. Semuanya berpulang kepada kita masing – masing, apakah kita akan gigih dalam menetapi sisi baik itu atau menyerah pada cengkeraman sisi buruk.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar