Siapakah
Dr. Jekyll itu? Ia adalah seorang dokter terhormat yang disegani. Ia
adalah seorang yang suka beramal dan tidak ada orang yang tak kenal
dengannya. Akan tetapi sebuah kanehan tiba – tiba saja menyergap Mr. Utterson, pengacara dan teman dari Dr. Jekyll. Dokter yang baik itu tiba – tiba saja menitipkan sebuah surat wasiat kepada Mr. Utterson yang berbunyi bahwa jika ia mati atau menghilang seluruh kekayaannya akan diwariskan kepada Mr. Hyde. Siapakah Mr. Hyde?
Di
sinilah letak keanehannya. Bagaimana bisa seorang terhormat mewariskan
kekayaannya kepada seseorang yang, tidak dikenal? Benar, Mr. Hyde tidak
dikenal oleh siapapun. Termasuk oleh Mr. Utterson sendiri.
Dalam usahanya untuk mencari tahu siapa Mr. Hyde itulah ia mendengar sebuah cerita yang aneh dari sepupu jauhnya, Mr. Enfield.
Di suatu pagi ia melihat seorang lelaki yang menabrak seorang gadis
kecil. Yang sangat mengejutkan, dengan tenang lelaki itu malah menginjak
– nginjak si gadis kecil itu lalu berlalu tanpa merasa bersalah sama
sekali. Orang – orang yang melihat kejadian itu kemudian menahan lelaki
yang tak berbelas kasih tersebut.
Si
lelaki yang dengan memandangnya saja sudah menimbulkan perasaan benci
itu, dengan tenang mengatakan bahwa ia akan membayar ganti rugi dari
kejahatan yang telah dilakukannya. Ia memberi sebuah cek dengan jumlah
uang yang besar dan yang mengejutkan cek itu ditandatangani oleh Dr.
Jekyll. Dari cerita itu, meskipun dengan perasaan ngeri, Mr. Utterson
berkesimpulan bahwa orang yang tak memiliki rasa kasih saying itu adalah
Mr. Hyde yang dicari – carinya selama ini.
Hampir
setahun berselang, seorang pelayan perempuan melihat seorang lelaki
yang dikenalnya sebagai Mr. Hyde, membunuh seorang terhormat yang
bernama, Sir Danvers Carew. Mr. Utterson menjadi lebih terkejut lagi.
Bagaimana bisa seorang terhormat seperti Dr. Jekyll mewariskan seluruh
hartanya kepada seorang pembunuh? Ia sempat berprasangka bahwa Dr.
Jekyll dulunya pernah melakukan suatu perbuatan yang tidak terpuji. Dan
orang yang mengetahui rahasia masa lalu Dr. Jekyll itu memerasnya
sebagai imbalan tutup mulut.
Karena
takut dengan keselamatan Dr. Jekyll, Mr. Utterson mendesak Dr. Jekyll
untuk memberitahu hubungan Dr. Jekyll dengan Mr. Hyde. Mengetahui bahwa
ahli warisnya telah menjadi seorang kriminal buron, Dr. Jekyll berjanji
bahwa ia tidak akan lagi berhubungan dengan Mr. Hyde. Dan setelah
peritiwa pembunuhan itu, Mr. Hyde memang bagai hilang ditelan bumi.
Sejak
itu, Dr. Jekyll yang awalnya menghindar dari kehidupan sosial, menjadi
orang yang kembali populer secara sosial. Ia melakukan amal lagi dan
kegiatan – kegiatan sosial lainnya. Namun, ternyata itu tidak
berlangsung lama. Dr. Jekyll kembali menarik diri dari kehidupan sosial
dan mengunci diri di laboratoriumnya. Teman – temannya merasakan
keanehan ini. Dan mereka mencoba mencari tahu. Upaya yang membawa mereka
pada kengerian yang tak pernah mereka pikirkan. Kengerian tentang siapa
sebenarnya Mr. Hyde.
Buku
tipis ini ditulis dengan sangat cerdas. Sangat terasa kesan bahwa
cerita ini ditulis dengan cermat dan lama. Karena usaha si penulis,
Robert Louis Stevenson, cerita yang dituturkan dalam cetakan buku yang
tipis ini meninggalkan kesan yang dalam. Kalimat – kalimat yang bernas,
cukup mampu membuat saya puas.
Meskipun
begitu tetap ada satu ganjalan. Penulis kurang menjelaskan detil ilmiah
penelitian Dr. Jekyll yang menggemparkan. Meskipun sangat khayal,
paparan ilmiah dalam novel Jurrasic Park, tentang bagaimana dinosaurus
berhasil dihidupkan kembali, terasa masuk akal dan menjadikan novel itu
begitu kaya. Di novel ini, saya membaca seorang dokter melakukan sebuah
eksperimen dengan hasil yang sulit dibayangkan. Dan eksperimennya itu
hanya dengan memanfaatkan beberapa macam bubuk kimia saja! Bagaimana
bisa? Tidak dijelaskan.
Akan
tetapi, mengingat bahwa novel ini ditulis di tahun 1886, dan bisa
dikatakan sebagai sebuah novel klasik, sesuatu yang menurut saya bisa
menjadi kekurangan dalam novel ini, bisa dimaklumi. Karenanya,
kekurangan itu tidak membuat novel ini menjadi cacat.
Selain
memikat, ternyata novel ini mengandung nilai moral dan – jika bisa
dikatakan demikian – sindiran yang halus sekaligus. Stevenson seolah
ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa dalam setiap kita terdapat
seekor “srigala”. Terkadang srigala itu terbelenggu sehingga orang lain
tidak akan mampu melihat wujud “fisiknya”. Namun tak jarang srigala itu
muncul dan membuat malu yang tak tertahankan.
Seringkali
kita berhasil mengurung srigala itu sehingga ia tidak berdaya sama
sekali, namun juga tak jarang kita membiarkannya lepas namun berusaha
menyelamatkannya dari pandangan orang lain.
Robert
Louis Stevenson berpesan lewat kisah ini bahwa setiap kita memiliki dua
sisi. Sisi baik dan sisi buruk. Semuanya berpulang kepada kita masing –
masing, apakah kita akan gigih dalam menetapi sisi baik itu atau
menyerah pada cengkeraman sisi buruk.
>


Tidak ada komentar :
Posting Komentar